Indonesia,
sebuah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau dan
sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni. Dengan populasi sekitar 260 juta jiwa pada tahun 2013, menempatkan
Indonesia pada posisi ke empat di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak. Negara
yang merdeka pada 17 Agustus 1945 ini tenyata bisa dibilang negara yang sangat
beruntung. Ya, Indonesia adalah negara yg beruntung karena berada diantara
garis khatulistiwa. Banyak sumber – sumber daya alam yg tertimpah ruah disini.
Untuk bumbu dapur, bisa. Untuk
furniture, bisa. Untuk teknologi, juga bisa. Semua bisa di Indonesia.
Bukan hanya sumber daya alamnya saja yang kaya,
melainkan kebudayaan Indonesia pun sangat kaya. Bayangkan saja hanya Indonesia
yg memiliki berpuluh – puluh bahkan sampai ratusan suku, adat istiadat di
dunia. Belum lagi Indonesia memiliki 742 bahasa daerah yang tersebar di seluruh
Indonesia. Batapa kayanya negeri kita ini, memiliki sumber alam dan kebudayaan
yang sangat melimpah. Namun itu semua tidak seimbang dengan sumber daya manusia
yang ada. Disadari atau tidak, sumber daya manusia yang ada di Indonesia
sungguh memprihatinkan. Sebenarnya sumber daya manusia di Indonesia bisa sangat
jauh lebih baik, jika pemerintah mampu memberikan kebijakan, pelatihan, juga
kesempatan bagi para sumber daya manusia
yang ada agar bisa menyeimbangkan sumber daya alam tersebut. Kini terlihat
jelas, pengangguran di Indonesia cukup banyak, yang pada akhirnya memicu
lahirnya tindakan kriminalitas, premanitas dan sebagainya.
Menela’ah
lebih jauh tentang Indonesia, hamparan alam yang luas dan membentang sepanjang
Indonesia membuat bangsa lain terkadang iri dan ingin memilikinya, Seharusnya
kita bisa mengolah semua yang tertanam di Indonesia , bukan malah meberikannya
pada bangsa-bangsa penjajah. Apa keuntungan kita menyerahkan itu semua? Indonesia terkenalkah ? Indonesia
berubah menjadi negara majukah? Indonesia bisa melunasi hutang-hutangnyakah ?.
Tidak semudah itu ! Indonesia memang terkenal karena sumber daya alamnya,
tetapi Indonesia juga terkenal dengan kemudahannya memberikan sumber daya alam yang
ada di dalam Tanah Airnya, sadarkah kita akan hal itu? Sebagai bukti, Indonesia
membiarkan bangsa asing menguasai Papua yang terkenal dengan timah –timah dan
batu baranya sampai detik ini. Bukan hanya timah ataupun batu bara yang mereka
dapatkan, melainkan emas dan sumber – sumber daya alam yang lainpun mereka
dapatkan dalam satu penggalian. Keuntungan yang diberikan bagi bangsa Indonesia
dan penduduk asli Papua hanya sedikit, bahkan sangat jauh dari keuntungan
mereka yang terus menerus menggali bahan-bahan alam yang ada. Licik memang,
tapi itulah Bodohnya bangsa Indonesia. Masyarakat papua kini menjadi budak di
Negerinya sendiri, penjadi penonton yang amat setia dan menjadi korban dampak
penggalian tersebut. Hilang mutiara- mutiara hitam Papua.
Kata
– kata Indonesia menjadi negara maju nampaknya masih sangat jauh, jika seluruh
masyarakatnya masih egois dan tak mau bangkit dari keterpurukan yang ada. Ada sebuah
statement yang mengatakan “Indonesia akan
jauh lebih maju dari negara – negara maju sebelumnya beberapa dekade lagi,
sebab hanya otak – otak warga Indonesialah yang masih sedikit digunakan untuk
berfikir, tidak seperti bangsa lain”. Benarkah statement tersebut? Kiranya
jika di amati secara rinci, yang menghambat perubahan ataupun majunya Indonesia
hanyalah faktor kemalasan masyarakatnya itu sendiri, bukan hanya faktor
eksternal saja.
Membahas
tentang hutang piutang Indonesia pada Bank dunia, jelas kiranya masih jauh dari
kata pelunasan. Untuk membayar bunganya pun dirasa masih belum cukup. Jika
labanya pun masih jauh dari cukup lalu bagaimana dengan pokoknya ? masih sangat
jauh.
Menginginkan
Indonesia berubah nampaknya harus dimulai dari sistem pendidikannya. Mengapa
harus pendidikannya? Karena jika pendidikannya sudah mulai tertata dengan benar
maka sistem ekonomi maupun kesehatan pasti akan berubah searah dengan perubahan
yang di lakukan di system Pendidikan. Bukan hanya ekonomi nampaknya yang akan berubah
tapi sistem pemerintahan pun harus ikut berubah. Sistem pemerintahan harus
benar – benar asli Indonesia tanpa adanya campur tangan bangsa lain. Pancasila
yang di usung sebagai ideologi harus diterapkan sebagai mana mestinya, bukan
hanya sebatas formalitas saja. Hukum pun harus ditegakan seadil – adilnya tanpa
harus melihat siapa dia, dan apa jabatannya. Semua harus jelas dan bertumpu
pada Undang - Undang Republik Indonesia
juga Pancasila, bukan dengan uang.
Berbicara
hukum di Indonesia, akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda kasus Korupsi yang
tak ada henti – hentinya dan tak berujung, juga kasus kekerasan pada anak, baik
dari segi fisik dan segi psikis. Banggakah kita mendengar Indonesia
masuk kedalam deretan kesebelas negara paling korup di dunia (Transparency
International 2003). Bahkan menurut Global Corruption Report tahun 2004, mantan
Presiden Indonesia Soeharto menjadi orang nomor satu CEO paling korup di dunia.
Berapa banyak hak – hak warga masyarakat yang di makan oleh para koruptor
tersebut? Seandainya saja uang – uang itu memang terpakai untuk keharusannya,
mungkin Indonesia bisa lebih baik dari sekarang. Selain itu kasus kekerasan pada anak yang
terjadi akhir-akhir ini merupakan dampak dari berkurangnya moral maupun kasih
sayang sesama manusia. Bukankah Indonesia terkenal dengan keramahannya, bukan
karena kekerasannya? Dampak globalisasi dan modernisasipun salah satu pemicu
kekerasan ini terjadi. Krisis moral mungkin lebih tepat dikatakan. Pemahaman
mengenai agama berkurang dan imbasnya terjadilah hal seperti ini.
Dibalik
kemirisan Indonesia, Indonesia memiliki berjuta – juta keindahan di dalamnya.
Mulai dari pantai, laut, pulau, flora dan fauna. Indonesia memiliki dua
binatang purba yang masih tetap hidup sampai sekarang walau kini keberadaanny
sangat terancam, seperti Komodo yang ada di Pulau Lombok, juga Badak bercula
satu yang berada di Ujung Kulon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar