Minggu, 26 Maret 2017

Tentang Kita (part 4)

Kurang dari dua minggu pengabdian kita selesai. Yeay, aku tak bisa menjelaskan perasaanku, antara senang karena akan terbebas dari tugas yg aku rasa kita seperti dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, senang karena akan kembali ke kehidupan normal dimana bisa berkumpul bersama keluarga dan memakan masakan mamah kembali, hmmm yummy. Tapi di sisi lain ada rasa sedih yang menghampiri, sedih karena akan berpisah dengan mereka, keluarga MDR satu bulanku, pasti banyak yang akan di rindukan selepas ini.  Ah sudahlah yg terpenting nikmati waktu yg ada, bukan lagi tentang menggugurkan kewajiban melainkan menikmati setiap waktu yg ada disini agar ada kenangan, ada hasil, dan ada jejak.
"Besok kita penyuluhan ke sekolah ya Vi, kita bahas tentang kenakalan remaja, sex education gitu ceritanya.  Nanti kamu yg jadi penyajinya ya Vi" kata Dion. Ya Dion adalah pemimpin tim kami di desa itu.
"Aw aw aw, kenapa saya On yg jadi penyaji?  Saya masih buta dan ga terlalu paham kaya begituan"
"Ya gak apa-apa Vi, belajar, kan calon guru. Masa kaya gitu aja ga bisa. Nanti di bantu Ninda dan Fikar, untuk materi searching aja, jangan kaya orang susah" balas Dion dengan senyuman.
Ya sebenarnya sih gak terlalu di permasalahkan sih tentang jadi penyaji atau pemateri itu, toh dulu aku aktif di PMR, sedikit banyak taulah tentang yg seperti itu.  Tapi masalahnya aku juga masih merasa remaja dan masih tahap belajar,belum benar jadi manusia yg benarnya. Dan ini harus jadi pemateri yg ngebahas tentang kenakalan remaja,di depan guru-gurunya pula, kalau sampai miskonsepsi bagaimana?  Kalau salah menjelaskan bagaimana?  Oh no,  banyak ketakutan yg tak bisa di jelaskan sebenarnya,  tapi aku tetap menutupinya agar bisa terlihat tenang, apa adanya dan profesional.
"Malam nanti kita breaving sambil latihan ya Vi di pendopo" lanjut Dion. Aku hanya membalasnya dengan senyum dan anggukan kepala.
Malamnya selepas makan malam kita bersenda gurau terlebih dahulu sebelum breaving. Saat breaving berlangsung seperti biasa, breaving yg direncanakan akan serius nyatanya hanya sebuah ekspektasi belaka, ada saja kekonyolan dan gelak tawa yang masuk. Tapi itu tidak masalah, yang terpenting konsepan untuk besok sudah jelas dan dimengerti.
Breaving pun selesai, alhasil kami bekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing.  Ada yg menyiapkan materi, membuat sertifikat, logistik, peralatan dan yang lainnya. Aku memang di kenal dengan tipikal yang cuek dan tidak terlalu mempusingkan suatu hal, toh semua akan beres pada waktunya menurutku, tapi itu pun jika dikerjakan.
"santai amat Vi" ujar Fatimah
"iya Fat, jangan terlalu di bikin ruwet, padahal ini mah ga ruwet-ruwet banget, kita aja yg bikin ini jadi ruwet" balas ku.
"aku ko ga bisa ya kaya gitu?!??"
"semua bisa ko Fat, kalau emang di niatin" (sambil tersenyum), "tidurlah yuk" lanjutku.  Akhirnya kamipun kembali keruang yang untuk satu bulan ini kita sebut kamar, walau nyatanya itu bukanlah kamar, sebab banyak jemuran-jemuran baju dan bumbu-bumbu dapur yang kita sembunyikan disitu hahahaa..
Pagipun tiba, seperti biasa udara ditempat ini tidak beda jauh dengan suasana rumah, dingin, berkabut. Rasanya malam ke Pagi begitu Cepat, berbanding terbalik dengan pagi ke malam. Yeay hari ini akan menjadi seorang sukarelawan kembali dan membicarakan masalah sex education dan bahanya seks bebas. Biasanya saat sekolah dulu materi ini hanya di sampaikan kepada yg seumuran, tapi kalo ini anak-anak smp yg sedang fase-fase atau masa-masanya kepo dengan segala hal, apalagi hal seperti ini yg bisa dikatakan tabu.
Ulalalaa, sebenarnya tidak nervous sih tetapi hanya takut salah dalam pemyampaian materinya. Bukan bermaksud menggurui guru yg ada di sekolah tapi ya hanya berbagi pengetahuan, berbagi ilmu.  Bismillah, nawaitu bismillah, aku pun mulai membuka kelas ini dengan salam dan perkenalan.
"vi inget, jangan judes-judesnya ngomongnya" ucap zul,  "iya tenang aja, ingetin aja takut bablas hahaha".
Aku, zul dan winda pun secara bergilir menjadi pemateri dadakan di kelas itu, ya kami hanya mengibaratkan ini senagai persentasi biasa dalam kelas kuliah begitu. Sebenarnya bukan hal yg aneh atau baru bagi kami menyampaikan materi di depan kelas seperti ini, karena ya notabennya kami bertiga adalah calon guru yang memang dituntut harus bisa menyampaikan materi pelajaran dengan percaya diri, menyenangkan dan mudah diterima oleh siswa.
Dari posisi aku berdiri sebagai pemateri aku melih bang jefry berdiri searahbdengan tatapanku, gayanya seolah seperti komdis (komisi disiplin) saat musim ospek. Ada rasa ingin tertawa melihatnya, tapi aku senyumi saja, mana mungkin aku tertawa saat situasi seperti ini. Perlahan ia pun beranjak dari posisinya dan mulai mendekat sembari meberikanku air minum, "uuh makasih abang" ucapku ,ia hanya membalas dengan senyuman.
"gimana bang gimana tadi ?"
"apanya? "
"penampilan saya lah bang"
"oh, keren ko keren, ga jauh beda ama yg semalam, cuma terlalu cepat ngomongnya, kasian anak-anaknya takut ga ngerti. Mukanya juga duh jutek jutek amay sh neng" jelasnya sambil meledek
"haha, aelah muka judes mh udah dari sananya, udah bawaan ga bisa di ganti, kalo ada yg jual muka mah beli dah gw, diganti sekalian hahaha",kami puntertawa kecil sambil menhana nada biacara kami afmgar tidak lepas dan memecahkan suasana.
Akhirnya waktu kamipun selesai, seperti biasa seblaum berpamitan keoada pihak sekolah,guru dan para siswa, kami meberikan sedikit cindramata agar bs dikenang oleh masyarakat sekolah dan foto bersama sebagai dokumntasi kami maupun pihak sekolah. Setelah itu kami pamit untuk kembali ke balai desa, karena waktu sudah menunjukn makan siang dan kami tidak sempat memasak kamipin bablas melewati balai desa, keluar dari desa dan mencari makan di luar desa. Seperti biasa aku selalu pergi dan berboncengam dengan bang jefry.

1 komentar:

  1. Your Affiliate Money Making Machine is waiting -

    Plus, getting it running is as simple as 1 . 2 . 3!

    This is how it all works...

    STEP 1. Input into the system what affiliate products you want to promote
    STEP 2. Add some PUSH button traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. See how the affiliate system grow your list and up-sell your affiliate products on it's own!

    Are you ready?

    The solution is right here

    BalasHapus