Minggu, 01 Januari 2017

Tentang kita (part 2)

Juli musim kedua nyaris putaran ketiga,  aku telah berlalu berlari dan merasa terbebaskan. Mahluk bertulang itu kini sudah perlahan pergi, walau kadang selalu datang di kala sedang susah, dan hilang saat senang.  Aku seperti pos pelayanan saja anggapku, yang di datangi saat susah tp hilang saat senang.  Namun jika aku yg susah dan mencarinya untuk sekedar melempar kalimat melempar emosi, ia malah tidak ada. Licik memang, tapi makhluk bertulang itu ya memang begitu adanya.
Di juli musim kedua nyaris 3 putaran, aku tetap memfokuskan diri dengan studi dan semua tentang duniaku. Hingga saat pengabdian itu tiba, aku mendapatkan sosok yg baru, sosok yg kurasa dia berbeda. Aku tak pernah berniat untuk mencari pemegang hati ini saat pengabdian ini. Semua benar-benar berjalan dengan apa adanya. Aneh, ya aku mengatakan ini aneh. Aku tidak merencanakan ini, tidak juga memfokuskan ke hal tersebut.
Kini kita telah sama-sama jatuh ke dalam lubang yg katanya namanya cinta. Jatuh cinta.  Ya aku kembali merasakannya lagi.  Lucu, aneh. Morfin-morfin itu benar-benar membuat aku senang bahkan lebih dari senang. Akhirnya ada juga yg bisa meruntuhkan dinding hati yg beku ini, logika yg keras ini dan sikap yg masabodo ini. Kini aku berbalik menyukainya, entah apa alasannya.  Semua seperti sihir bagiku. Dia hebat bisa mengubahku seperti ini, tapi aku tetap menjadi diriku sendiri sebisa mungkin. Aku tak mau 'cinta' mengubah diriku maupun dirinya. Bertemu dan berkenalan secara singkat ini ternyata bisa membuat aku jatuh benar-benar jatuh. Oh tuhan apakah salah yg aku rasakan ini???  Aku benar-benar taku jatuh terlalu dalam lagi, aku tau jatuh yg ini sangat membuatku nyaman dan bahagia, tapi aku takut. Aku takut jatuh di kesalahan yg sama, aku takut jika harus terluka kecewa lagi, aku belum siap, hatikupun belum siap untuk kembali jatuh di hal seperti itu lagi.
Jef...  Aki selalu memanggilnya begitu. Apa yg membuatmu jatuh kepadaku Jef?  Apa yg kamu lakukan sehingga aku pun bisa jatuh kepadamu? 
Semua berawal dari penasaran katamu, lalu tumbuh suka,  sayang, rasa ingin memiliki dan akhirnya cinta. Aku terlalu kekanakan mengartikan ini, tapi kamu Jef, kamu bisa membuktikannya kepadaku.
Jef, apa kamu ingat awal kita bertemu dengan kekonyolan kita dan tim kita?  Lucu memang ya, secara tidak langsung aku menganggapnya sebagai doa untuk kita. Aku kira ini hanya cinta lokasi semata, tapi ternyata kita bisa bertahan sejauh ini dan berhasil melewati berbagai level dengan bersama-sama.
Jef, jujur aku senang mengenalmu, dekat denganmu dan sikapmu kepadaku itu,  ahh kau memang bisa membuat aku percaya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar