Kependudukan
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal
ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas
dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
DATA KEPENDUDUKAN
Secara umum data dapat diartikan sebagai kumpulan
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau sifat
yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga
dapat didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari
pengamatan (observasi) suatu objek.
Dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi
Kependudukan, data dikelompokkan menjadi :
1. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu
yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya
(pasal 1 point 22).
2. Database adalah kumpulan berbagai jenis data
kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak,
perangkat keras dan jaringan komunikasi data (pasal 1 point 29 PP No. 37 Tahun
2007).
3. Data Kependudukan adalah data
perseorangan atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil kegiatan
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
4. Data agregat adalah kumpulan data tentang peristiwa
kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin, kelompok usia, agama,
pendidikan, dan pekerjaan (penjelasan pasal 58 ayat 3 UU No. 24 Tahun 2013).
Tahun 2014 merupakan tahun strategis
untuk memunculkan isu pembangunan kependudukan. Demikian disampaikan Menteri
Menkokesra Dr. HR Agung Laksono
Kemenko
Kesra saat ini telah menyelesaikan penyusunan dokumen Grand Desain Pembangunan
Kependudukan (GDPK) Tahun 2011-2035, melalui koordinasi lintas sektor.
"Terdapat 3 aspek penting kebijakan kependudukan Indonesia yang melatarbelakangi penyusunan GDPK ini," katanya
Tiga aspek penting itu yaitu :
1. Kondisi dinamika kependudukan `di luar perkiraan atau proyeksi` seperti stagnasi angka fertilitas total, bahkan kecenderungan peningkatan angka laju pertumbuhan penduduk.
2. Kebijakan pembangunan di Indonesia belum seluruhnya mengadopsi secara integral kebijakan pengendalian penduduk.
3. Saat ini Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi, yang terus akan mengarah ke puncaknya yaitu jendela kesempatan, yang memerlukan upaya penyiapan SDM berkualitas.
Agung Laksono menambahkan, isu utama yang dibahas meliputi 3 isu utama yaitu:
1. Arus Utama pembangunan berwawasan kependudukan.
2. Pelayanan KB yang berkualitas di era pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara menyeluruh.
3. Program Kependudukan, KB dan Pembangunan keluarga sebagai salah satu pendekatan penting untuk mewujudkan SDM yang berkualitas
"Terdapat 3 aspek penting kebijakan kependudukan Indonesia yang melatarbelakangi penyusunan GDPK ini," katanya
Tiga aspek penting itu yaitu :
1. Kondisi dinamika kependudukan `di luar perkiraan atau proyeksi` seperti stagnasi angka fertilitas total, bahkan kecenderungan peningkatan angka laju pertumbuhan penduduk.
2. Kebijakan pembangunan di Indonesia belum seluruhnya mengadopsi secara integral kebijakan pengendalian penduduk.
3. Saat ini Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi, yang terus akan mengarah ke puncaknya yaitu jendela kesempatan, yang memerlukan upaya penyiapan SDM berkualitas.
Agung Laksono menambahkan, isu utama yang dibahas meliputi 3 isu utama yaitu:
1. Arus Utama pembangunan berwawasan kependudukan.
2. Pelayanan KB yang berkualitas di era pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara menyeluruh.
3. Program Kependudukan, KB dan Pembangunan keluarga sebagai salah satu pendekatan penting untuk mewujudkan SDM yang berkualitas
REPUBLIKA.CO.ID, Sunday, 15 June 2014
SURABAYA -- Kepala BKKBN Fasli Djalal mengatakan
Indonesia masih menghadapi empat masalah kependudukan yakni jumlah penduduk
yang besar, pertumbuhan yang tinggi, persebaran tidak merata, dan kualitas
rendah.
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah
kependudukan yaitu:
1. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program
Keluarga Berencana (KB).
2. Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi
dengan:
a. Program
Transmigrasi
b. Pembangunan lebih
intensif di Kawasan Indonesia Timur.
3. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
a. Pembangunan
fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Pelayanan
kesehatan gratis bagi penduduk miskin
4. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
a. Penyediaan
fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di
Indonesia.
b. Penciptaan
kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
c. Peningkatan
kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik
pemerintah
d. Penyediaan
program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
e. Mempelopori
riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
5. Tingkat pendapatan
yang rendah diatasi
dengan:
a. Penciptaan
perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik
PMDN ataupun PMA.
b. Optimalisasi
peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap
tenaga kerja.
c. Penyederhanaan
birokrasi dalam perizinan usaha.
Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat
mendorong kegiatan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar