Jumat, 31 Juli 2015

Pengertian Pendidikan Seumur Hidup



Pendidikan Seumur Hidup” atau “Life-Long Education” bukan “(long life education”) adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.

Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.

Pendidikan seumur hidup bersifat holistik, sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan belajar.
Holistik memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia selalu berusaha uintuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam.
Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.

Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.

Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”.
Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.

Ø  Asas Pendidikan Seumur Hidup
       Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.                   
Dasar-Dasar Pendidikan Seumur Hidup:                                                                                             1. Menurut GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat dan  pemerintah..
2. 
Secara yuridis formal konsepsi pendidikan seumur hidup dituangkan dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN, dengan prinsip-Prinsip pembangunan nasional :                                                                                                                     
     a. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia   seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah  pembangunan jangka panjang).
     b. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.                                                                                                                                     
     c.   Konsepsi manusia Indonesia seutuhnya merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 2 tahun 1989 Pasal 4) yakni pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Ø  Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
       Dasar-dasar pemikiran life long  education:                                                                                   
 1. Tinjauan ideologis
      Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan diri, untuk  mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2. Tinjauan ekonomis
     Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan menyenangkan
3. Tinjauan sosiologis
    Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
     Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
    Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6 . Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
    Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan     personal sepanjang hidup yang disebut development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.


Mengapa PSH diperlukan??????

Alasan keadilan
Terselenggaranya PSH secara meluas di kalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkingkan terwujudnya keadilan sosial. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula paersamaan sosial,ekonomi dan politik. Hinsen menunjukkan konteks yang lebih luas yaitu dengan terselenggaranya PSH yang lebih baik akan membuka peluang bagi perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan internasional (cropley:33). Dalam hubungan ini Bowle mengemukakan statemen bahwa PSH  pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan sosial (cropley:33).

Alasan ekonomi
Persoalan PSH dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan,produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di negara yang sudah maju teknologinya yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.

Alasan perkembangan IPTEK
Bahwa sudah dijelaskan bahwa betapa luasnya pengaruh perkembangan Iptek dalam semua sektor pembangunan. Meskipun diakui bahwa pengaruh tersebut di dalam dunia pendidikan belum sejauh yang terjadi pada dunia pertanian, industri,transportasi dan komunikasi, namun intervensinya di dalam dunia pendidikan telah menggejala dalam banyak hal.

Alasan sifat pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan Iptek di satu sisi dalam skala besar menyita pekerjaan angan diganti dengan mesin,tetapi tak dapat dipungkiri di sisi lain juga memberikan andil kepada munculnya pekerjaan – pekerjaan baru yang menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru untuk memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah. Untuk dapat tetap menangani pekerjaan yang menuntut persyaratan – persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus

B .Alasan Pendidikan Seumur Hidup diperlukan :
1. Alasan Keadilan
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan social.
Contoh : adanya mahasiswa yang berusia di atas 40 tahun dalam sebuah universitas dan tidak di berlakukannya perbedaan tingkat sosial dalam pendidikan.

2.Alasan Ekonomi
Persoalan pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.
Contoh : penaikan gaji dan jabatan dalam suatu perusahaan bagi yang memiliki gelar pendidikan.

3.Alasan Sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yang kuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individu melakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
Contoh : adanya hubungan keuntungan timbal balik antar guru dan siswanya, seperti seorang siswa yang memperoleh ilmu dari gurunya dan guru yang menerima upah dari pengajarannya.

4.Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka kematian dan muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah tingkah laku, perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga kependidikan nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin bervariasi, dan lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.
Contoh : dahulu orang mengirim pesan melalui surat, sekarang orang telah dapat mengirim pesan melalui HP atau layanan internet.

5.Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang lain juga member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu saja berubah.
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus. Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.
Contoh : pelamar yang bekerja sesuai dengan bidang jurusan yang telah di kuasai, seperti perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit.


PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan seumur hidup didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan pengstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan pengstrukturannya diperluas mengikuti seluruh rentang usia , dari usia yang paling muda sampai  paling tua. Cropley dalam Umar  (2000:43).
        John Dewey ahli filsafat dan pendidikanberpendapat bahwa :”Yang pokok dalam pendidikan adalah kegiatan Peserta didik itu sendiri”. Kegiatan itu merupakan manifestasi dari kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa kegiatan.Sepanjang hidup harus ada kegiatan.
     Anak wajib memperoleh pengetahuandari usahanya melakukan kegiatan. Menekankan pentingnya mengalami dalam belajar,”Experience andEducation”.
     J.Piaget berpendapat :
“Seorang anak berfikir sepanjang iaberbuat”. Tanpa berbuat anak tak berfikir  agar ia berfikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri”berfikir pada taraf verbal barutimbul setelah individu  berfikir pada taraf perbuatan disini berlaku prinsip learning by doing- learning by experience. Dalam setiap aktifitas motoris terkandung aktifitas mental. Pendidikan seumur hidup dapat diaplikasikan di dalam  keluarga,sekolah dan masyarakat. 
MANFAAT PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP BAGI KEHIDUPAN MANUSIA:
1.      Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Maslow mengemukakan teori kebutuhan manusia :
1)          The physiological needs.
Kebutuhan fisik manusia seperti :
makan,minum,sex dsb.
2)          The safety needs.
Kebutuhan rasa aman.
3)          Love and sense of belonging needs
Kebutuhan akan saling mencintai,
saling menyayangi.
4)          Self  esteem needs.
              Kebutuhan akan dihargai.
5)          Knowledge and Under Standing needs.
Kebutuhan akan pengetahuan dan                                       
pemahaman.
6)          Self actualization needs
Kebutuhan akan keindahan dan aktualisasi diri.(Ahmad Rohani:2004 :135).

Dengan mengenyam pendidikan Seumur hidup akan dapat menyesuaikan dirinya ditempat kerjanya dengan baik. Karena dengan mengenyam Pendidikan seumur hidup akan Semakin profesional. Dengan mengenyam pendidikan seumur hidup tentunya manusia akan dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman yang sangat komplek. Dengan mengenyam pendidikan   seumur hidup manusia akan dapat  menyesuaikan diri dengan lingkungan  nya dan dapat menyesuaikan diri dengan  orang lain.

Memotivasi penerapan prinsip  pendidikan seumur hidup pada pendi dikan formal :
1.          Pemerintah mencanangkan program wajib belajar ,setiap warga negara   diwajibkan mengikuti pendidikan formal……..(Umar;2000:76). Dalam permendiknas No.22 Th 2007  dirumuskan antara lain : pada pendi dikan dasar dan menengah diharap kan melanjutkan atau mengikuti  pendidikan lebih lanjut.
2.          Untuk memotivasi penerapan prinsip  pendidikan seumur hidup pada pendi  dikan formal menyediakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,sesuai dg kebutuhan masyarakat, sesuai dg dunia kerja atau lapangan  pekerjaan,sesuai dg perkembangan dan kemajuan iptek sesuai dg kebutuh an jaman sehingga peserta didik akan mampu menyesuaikan diri, dan akan memperoleh kesejahteraan hidup.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran,  Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2004
2.      Umar, Pengantar Pendidikan  Penerbit Rineka Cipta Jakarta 2000
3.      Akses internet  :



2.      TujuanPendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1.      Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.
2.      Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar