MAKALAH
GEOMETRI DAN PENGUKURAN
Disusun
oleh :
Nur Alifa
Adiratna
2227132345
2 – D
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang ……………………………………………………………..
Rumusan Masalah ………………………………………………………….
Tujuan ……………………………………………………………………….
Bab II Pembahasan
Sejarah Geometri …………………………………………………………….
Bangun Ruang (Geometri) ……………………………………………………
Sifat – sifat Bangun Ruang …………………………………………………..
Rumus – rumus Bangun Ruang ………………………………………………
Bab III Penutup
Kesimpulan …………………………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Geometri – Bangun Ruang ini membahas mengenai apa itu geometri, bangun ruang, dan sifat juga rumus bangun-bangun ruang.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Serang, 26 Juni 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Geometri
ialah sebuah pelajaran yang membahas mengenai panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika
formal. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat mengenai bangun ruang,
seperti kubus, limas, kerucut, bola, dan sebagainya. Materi ini memang sering
dianggap mudah dan digampangkan tetapi bagi anak sekolah dasar ini merupakan
hal yg sangat sulit apalagi harus
menghafal rumus. Oleh sebab itu dalam makalah ini dituliskan pula macam-macam
bangun ruang, sifat-sifat bangun ruang juga rumus-rumus bangun ruang.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa asal-usul atau
sejarah perkembangan geometri ?
2.
Apa saja bangun
ruang itu?
3.
Apa saja
sifat-sifat bangun ruang?
4.
Apa saja
rumus-rumus bangun ruang?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui
asal-usul atau sejarah perkembangan geometri
2.
Mengetahui tentang
macam-macam bangun ruang
3.
Mengetahui
sifat-sifat bangun ruang
4.
Mengetahui
rumus-rumus bangun ruang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Geometri
Geometri (berasal dari kata
Yunani Kuno yaitu: geo-"bumi",-metron "pengukuran") adalah
cabang matematika
yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Geometri muncul secara
independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika
formal yang muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM). Pada abad ke-3 SM geometri
dimasukkan ke dalam bentuk aksiomatik oleh Euclid, yang dibantu oleh geometri Euclid, menjadi
standar selama berabad-abad. Archimedes
mengembangkan teknik cerdik untuk menghitung luas dan volume, dalam banyak cara
mengantisipasi kalkulus
integral yang modern. Bidang astronomi,
terutama memetakan posisi bintang dan planet pada falak dan menggambarkan
hubungan antara gerakan benda langit, menjabat sebagai sumber penting masalah
geometrik selama satu berikutnya dan setengah milenium. Kedua geometri dan
astronomi dianggap di dunia klasik untuk menjadi bagian dari Quadrivium
tersebut, subset dari tujuh seni liberal dianggap penting untuk warga negara
bebas untuk menguasai.
Pengenalan koordinat
oleh René
Descartes dan perkembangan bersamaan aljabar menandai tahap baru
untuk geometri, karena tokoh geometris, seperti kurva pesawat, sekarang bisa diwakili
analitis, yakni dengan fungsi dan persamaan. Hal ini memainkan peran penting
dalam munculnya kalkulus di abad ke-17. Selanjutnya, teori perspektif
menunjukkan bahwa ada lebih banyak geometri dari sekedar sifat metrik angka:
perspektif adalah asal geometri proyektif. Subyek geometri selanjutnya
diperkaya oleh studi struktur intrinsik benda geometris yang berasal dengan
Euler dan Gauss
dan menyebabkan penciptaan topologi dan geometri diferensial.
Dalam waktu Euclid tidak ada perbedaan yang
jelas antara ruang fisik dan ruang geometris. Sejak penemuan abad ke-19
geometri non-Euclid, konsep ruang telah mengalami transformasi radikal, dan
muncul pertanyaan: mana ruang geometris paling sesuai dengan ruang fisik?
Dengan meningkatnya matematika formal dalam abad ke-20, juga 'ruang' (dan
'titik', 'garis', 'bidang') kehilangan isi intuitif, jadi hari ini kita harus
membedakan antara ruang fisik, ruang geometris (di mana ' ruang ',' titik 'dll
masih memiliki arti intuitif mereka) dan ruang abstrak. Geometri kontemporer
menganggap manifold, ruang yang jauh lebih abstrak dari ruang Euclid akrab,
yang mereka hanya sekitar menyerupai pada skala kecil. Ruang ini mungkin
diberkahi dengan struktur tambahan, yang memungkinkan seseorang untuk berbicara
tentang panjang. Geometri modern memiliki ikatan yang kuat dengan beberapa
fisika, dicontohkan oleh hubungan antara geometri pseudo-Riemann dan relativitas
umum. Salah satu teori fisika termuda, teori string, juga sangat geometris
dalam rasa.
Sedangkan sifat visual geometri awalnya
membuatnya lebih mudah diakses daripada bagian lain dari matematika, seperti
aljabar atau teori bilangan, bahasa geometrik juga digunakan dalam konteks yang
jauh dari tradisional, asal Euclidean nya (misalnya, dalam geometri fraktal dan
geometri aljabar)
Geometri
awal
Catatan paling awal mengenai geometri dapat
ditelusuri hingga ke zaman Mesir kuno,
peradaban Lembah
Sungai Indus dan Babilonia. Peradaban-peradaban
ini diketahui memiliki keahlian dalam drainase
rawa, irigasi,
pengendalian banjir
dan pendirian bangunan-bagunan besar. Kebanyakan geometri Mesir kuno dan
Babilonia terbatas hanya pada perhitungan panjang
ruas-ruas garis, luas, dan volume.
Salah satu teori awal mengenai geometri
dikatakan oleh Plato
dalam dialog Timaeus
{360SM) bahwa alam semesta terdiri dari 4 elemen: tanah, air, udara dan api. Hal tersebut tersebut dimaksud untuk
menggambarkan kondisi material padat, cair, gas dan plasma. Hal ini mendasari bentuk-bentuk geometri:
tetrahedron, kubus(hexahedron),
octahedron, dan icosahedron dimana masing-masing bentuk tersebut menggambarkan
elemen api, tanah, udara dan air. Bentuk-bentuk ini yang lalu lebih dikenal
dengan nama Platonic Solid. Ada penambahan bentuk kelima yaitu
Dodecahedron, yang menurut Aristoteles
untuk menggambarkan elemen kelima yaitu ether.
B. Bangun Ruang (Geometri)
Bangun adalah
subruang yang digunakan secara paripurna oleh suatu objek pada ruang di mana
objek itu berada. Subruang yang dimaksud memiliki batas-batas
eksternal tertentu yang disarikan dari sifat-sifat lain semisal warna, isi, susunan bahan, juga dari
sifat-sifat spasial lainnya yang dimiliki oleh objek yang dimaksud (kedudukan
dan kecenderungan di dalam ruang; ukuran).
Bangun adalah semua
informasi geometri yang tersisa pada saat lokasi, skala, dan efek putar
disaring dari suatu objek.
Bangun sederhana dua dimensi dapat
digambarkan oleh titik, garis, kurva, bidang, dan seterusnya. (Suatu bangun yang titik-titiknya dimiliki oleh bidang yang sama disebut
gambar bidang.) Sebagian besar bangun yang muncul di dalam dunia fisika adalah
kompleks. Beberapa di antaranya, seperti struktur tanaman dan pesisir pantai,
mungkin sama sembarangnya seperti mendefinisikan penjelasan matematika
tradisional – ketika mereka dapat dianalisis oleh geometri
diferensial, atau fraktal.
Bangun
ruang
merupakan suatu bangun yang mempunyai 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan
tinggi. Berbeda dengan bangun datar yang hanya mempunyai
2 dimensi, hanya panjang dan lebar. Bangun ruang ini dibedakan menjadi 2
bagian. Pertama, bangun ruang sisi datar, dimana semua sisinya
datar, seperti kubus, balok, prisma, dan limas. Kedua, bangun ruang sisi lengkung,
dimana ada sisinya yang melengkung, seperti tabung, kerucut, dan bola.
Ø Bangun
ruang sisi datar
- Kubus.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk persegi, dan panjang semua sisinya sama. Jika panjang sisinya adalah , maka luas permukaannya adalah dan volumenya - Balok.
Bentuknya mirip dengan kubus, namun alas balik berbentuk persegi panjang. Jika alasnya mempunyai panjang dan lebar , serta tinggi baloknya , maka luas permukaannya adalah dan volumenya - Prisma.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk bangun datar, seperti segitiga, segi lima, dan sebagainya. Luas permukaannya adalah 2 kali luas alas ditambah keliling alas dikali tingginya. Sedangkan volumenya adalah luas alasnya dikali tinggi. - Limas.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk bangun datar, tetapi sisi tegaknya berbentuk segitiga yang mengerucut pada satu titik. Luas permukaannya adalah luas alas ditambah jumlah luas sisi tegak (bentuknya segitiga). Sedangkan volumenya kali luas alas kali tinggi.
Ø Bangun
ruang sisi lengkung
- Tabung.
Merupakan bangun ruang yang alasnya berbentuk lingkaran. Luas permukaannya adalah . Volumenya - Kerucut.
Alasnya berbentuk lingkaran, sedangkan sisi tegaknya melengkung dan bertemu di satu titik. Luas permukaannya adalah L = luas alas + luas selimut = dengan panjang selimut kerucut dan tinggi kerucut. - Bola.
Luas permukaannya dan volumenya
1.
|
Sifat-Sifat Kubus
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki 6 sisi yang ukuran dan modelnya sama. b. Memiliki 12 rusuk yang ukurannya sama. c. Memiliki 8 buah sudut yang sama besar (90o). d. Memiliki ukuran s x s x s |
Kubus
|
|
2.
|
Sifat-Sifat Balok
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki 4 sisi berbentuk persegi panjang. b. Memiliki 2 sisi yang bentuknya sama. c. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya sama d. Memiliki ukuran p x l x t. |
Balok
|
|
3.
|
Sifat-Sifat Tabung
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk lingkaran. b. Memiliki sisi atas yang berbentuk lingkaran. c. Memiliki sisi (selimut) yang bentuknya lengkung. |
Tabung
|
|
4.
|
Sifat-Sifat Kerucut
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Memiliki sisi alas yang berbentuk lingkaran. b. Memiliki titik puncak atas. c. Memiliki sisi (selimut) yang bentuknya lengkung. |
Kerucut
|
|
5.
|
Sifat-Sifat Limas Segitiga
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segitiga. b. Memiliki 3 buah sisi yang berbentuk segitiga. c. Memiliki 6 buah rusuk. d. Memiliki 3 rusuk yang ukurannya sama. e. Memiliki titik puncak atas. |
Limas Segitiga
|
|
6.
|
Sifat-Sifat Limas Segiempat
|
|
Bangun ruang ini memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Alas berbentuk segiempat. b. Memiliki 4 buah sisi yang berbentuk segitiga. c. Memiliki 8 buah rusuk. d. Memiliki 4 rusuk yang ukurannya sama. e. Memiliki titik puncak atas. |
Limas Segiempat
|
7.
Sifat-sifat Bola
- mempunyai satu sisi
- tidak mempunyai titik sudut
- tidak mempunyai bidang datar
- hanya mempunyai satu sisi lengkung tertutup
Bola
D.
RUMUS
– RUMUS BANGUN RUANG
1.
Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam
bidang sisi yang berbentuk bujur sangkar.
a. Luas Permukaan kubus
L= 6 a2
b. Volume Kubus
V = a x a x a atau V = a3
L= 6 a2
b. Volume Kubus
V = a x a x a atau V = a3
2. Balok
Balok adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh enam bidang yang berbentuk persegi panjang dan sepasang-sepasang
kongruen.
Keterangan :
p = panjang balok
l =lebar balok
t = tinggi balok
a. Luas balok:
L = 2 (p.l +p.t + l.t)
b. Volume balok:
V = p x l x t
p = panjang balok
l =lebar balok
t = tinggi balok
a. Luas balok:
L = 2 (p.l +p.t + l.t)
b. Volume balok:
V = p x l x t
3.Tabung (silinder)
Tabung adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh dua sisi yang kongruen dan sejajar yang berbentuk lingkaran serta
sebuah sisi lengkung.
Keterangan:
r = jari-jari tutup/alas
tabung
t = tinggi tabung
Volume tabung = luas alas x
tinggi
Luas alas = luas lingkaran = πr2
Volume tabung = π r 2 t
Keliling lingkaran alas/tutup =
2πr
Luas Selimut= 2πrt
Luas Permukaan Tabung = 2 x luas
alas + Luas selimut tabung
Luas Permukaan Tabung = 2 (π r 2
)+ 2 π r t = 2 π r ( r + t )
4. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh sebuah sisi alas berbentuk lingkaran dan sebuah sisi lengkung.
Keterangan:
r = jari-jari alas
kerucut
t = tinggi kerucut
Luas selimut = π x r x s
Luas selimut = π x r x s
Luas alas = π x r 2
Luas Permukaan kerucut = Luas
alas + Luas Selimut
Luas Permukaan kerucut = πr2 +
πrs = π r (r + s)
Volume Kerucut =1/3 x Luas alas
x tinggi = 1/3 π r2 t
5. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang sejajar dimana bidang-bidang sejajar tersebut merupakan bidang atas dan bidang atas (tutup).
Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang sejajar dimana bidang-bidang sejajar tersebut merupakan bidang atas dan bidang atas (tutup).
Rumus-rumus pada prisma:
Luas Permukaan Prisma V = L alas x t
Luas = (2 x luas alas) + luas sisi tegak
Luas Permukaan Prisma V = L alas x t
Luas = (2 x luas alas) + luas sisi tegak
Volume Prisma
6.Limas
Limas adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh sebuah segi sebagai bidang alas dan beberapa bidang tegak
berbentuk segitiga.
Volume Limas :
Volume = luas alas x tinggi x
Volume = luas alas x tinggi x
7. Bola
R = jari-jari bola
Luas Permukaan bola
Luas = 4
Luas Permukaan bola
Luas = 4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
:
Geometri
adalah
cabang matematika
yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif tokoh, dan sifat ruang. Bangun ruang
merupakan suatu bangun yang mempunyai 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan
tinggi. Bangun ruang ini dibedakan menjadi 2 bagian. Pertama, bangun ruang sisi
datar, dimana semua sisinya datar, seperti kubus, balok,
prisma, dan limas. Kedua, bangun ruang sisi lengkung, dimana
ada sisinya yang melengkung, seperti tabung, kerucut, dan bola.
Adapun yang termasuk dalam ruang sisi datar
ialah kubus, balok, limas dan prisma. Sedangkan yang termasuk dalam ruang sisi
lengkung ialah tabung, kerucut, dan bola.
Saran :
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.com
terima kasih, lengkap n sangat membantu.
BalasHapus